Mardiansyaah

Dua Takan Pernah Terbilang – Karena Yang Esa Takan Hilang

Hallo Lagi — September, 2021

Hallo Lagi

Hiruk-pikuk beberapa tahun belakangan ini ditambah dengan masa pandemi yang belum kunjung usai mengunjungi bumi, entah mengapa tiba-tiba saja mengantarakan kembali saya pada sala satu blog pribadi milik sendiri yang tersisa.

2015 adalah postingan terakhir yang ditulis, 6 tahun lamanya entah kemana saja hari-hari ini berlari, memang memasuki dunia kerja dan pernikahan merupakan tantangan baru, bertemu orang baru, kesibukan baru dan tanggung jawab baru dan tentu saja masalah baru yang senantiasa silih berganti tak kunjung usai.

Entah kemana rekan-rekan blogger dari berbagai media platform yang dahulu sering menemani, berbagi tulisan, berdiskusi mengenai makna sebuah kata, atau ber-absurd ria di dunia maya. blog dan website dari rekan – rekan juga sama ternyata, sudah lama ditinggalkan oleh pemiliknya bahkan beberapa platform nya pun sudah tutup usia tak dapat lagi diakses, mungkin dewasa hari instagram, tiktok dan media zaman now lainnya sudah melindas media-media terdahulunya.

Semoga sehat sukses selalu rekan – rekan dimanapun berada, terimakasih telah memberikan ilmu dan pengalaman nya lewat sebuah tulisan penuh makna.

2017 adalah tahun kebingungan setelah beratnya menyelesaikan studi, bingung ingin kemana, bingung mau kemana, bingung mau jadi apa, teman-rekan sudah sibuk dengan urusan pribadinya masing-masing ada yang mulai dengan usahanya, ada yang mulai meniti karir, adayang mencoba peruntukan dengan merantau, ada yang sudah sukses dengan apa yang diupayakanya, dan tak banyak seperti saya bingung dengan apa yang hendak dihadapi. sebuah postingan seorang teman bertulisan “Be like the wind and go with the flow” tiba saja telewat pada kala itu di sebuah media tumblr.

5 tahun bergelut di dunia perkuliahan dan 1 tahun menghilang karena diajak dosen magang keliling indonesia di project nya setelah melihat saya luntang lantung di kampus karena diskors 1 semester gegara isengin web kampus sendiri. banyak sekali pelajaran yang diterima terimakasih tahun-tahun itu dapat membentuk saya sampai hari ini, membenturkan dengan keputusasaan bahwa saya tidak sendiri, dan membukaan mata bahwa jalan masih panjang serta memiliki banyak cabang.

2021 cukup cepat waktu ini berlalu, tak terasa sebentar lagi usia menginjak kepala tiga, tak terasa sekarang sudah tak sendiri lagi ada istri yang menemani tiap hari, terima kasih Sang Pemilik Semesta banyak sekali yang Engkau perbuat, rasanya saya tidak melakukan apa-apa beberapa tahun belakangan ini. Tak sedikit pun terlintas akan pekerjaan ini, entah kenapa, hari ini saya telah menjadi abdi negara dengan lencana korpri dengan berbagai kesibukan yang seakan tak henti, semoga diri dapat berkontribusi untuk negeri bukan menjadi pribadi yang mencoreng nama baik lembaga ini.

semoga ada waktu untuk membaca dan menulis lagi, aktifitas ini dulu hampir tiap malam dilalui di temani secangkir kopi, tak sedikit didalam tenda dengan sedikit gerimis dan belaian angin malam. ah gunung apa kabar kalian sudah lama tak berjumpa, suasana dingin, lambaian ranting-ranting pepohonan, kesunyian, gemericik aliran sungai, saya rindu sekali, entak kapan bisa bertemu lagi, tapi adahal yang lebih penting yaitu sebulan lagi pertemuan dengan anak pertama sudah di tungu-tunggu yang masih berada dalam pelukan kandungan ibunya.

First Step — October, 2015

First Step

Wah udah lama ga curat-coret di blog yang sepiw…. ada pepatah cina mengatakan “a journey of a thousand miles begins with a single step” yap bener pisaan itu pepatah. udah beberapa gunung di jawa terutama jawa barat udah dikunjungi meskipun terbilang masih sedikit sih tapi dulu ga kepikiran malah bisa naek gunung, maen teh paling ngetem di warnet dari pagi sampe sore atau sebaliknya.

ide tercetus jauh-jauh hari taun dari mulai ditayankannya film “5 cm” yang jadi triger gunung-gunung membludak pengunjungnya kaya pasar baru pas mau lebaran dan tanjakan-tanjakan maut di gunung jadi macheet padahal ga ada sikomo lewat,

ide dari dari anak-anak smk yang sering nongkrong ga jelas pas pulang sekola sambil ngeliwet yang udunan seikhlasnya tea,dari situ pengen nyoba main ke gunung sekiranya ga jauh-jauh amat soalnya masih anak smk kelas 2 yang baru naik kelas lagi unyu-unyu pula, takut ada yg nyulik di tengah jalan tar di kirim ke luar negri di jadiin budak atau pembantu sayang kan bakat-bakat terpendam menjadi model atau artis terbuang gitu aja hahahaseum.

Continue reading

memilih waktu — November, 2014
ketika bahasa merubah harga — November, 2014
kau itu jauh — November, 2014
secret — November, 2014
testing kulkas — November, 2014
mentari di 3078 mdpl — November, 2014
humans? — October, 2014
bila — September, 2014